Di sini kita lihat bahwa metafisika memiliki tingkat keumuman yang paling tinggi, memang benar bahwa metafisika mencakup ke arah pembicaraan tentang alam ghaib atau ketuhanan, tetapi itu segi khususnya saja bukan segi umum dari metafisika itu sendiri. Metafisika pun menyelidiki tentang sesuatu yang objek fisik juga seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan benda alam lainnya. Dari sini semakin jelas bahwa metafisika tidak sekedar tentang alam ghaib tetapi juga tentang semua yang ada.
Definisi Metafisika Menurut Para Filsuf
Metafisika sudah banyak didefinisikan oleh para filsuf sejak zaman Yunani sampai posmodern. Tentu definisi yang ada dapat mewakili maksud dari metafisika sebenarnya, coba silakan disimak berbagai definisi berikut:
- Aristoteles: Metafisika adalah cabang filsafat yang mengkaji yang-ada sebagai yang-ada
- Anton Bakker: Metafisika adalah cabang filsafat yang menyelidiki dan menggelar gambaran umum tentang struktur realitas yang berlaku mutlak dan umum
- Frederick Sontag: Metafisika adalah filsafat pokok yang menelaah ‘prinsip pertama’ (the first principle)
- Van Peursen: Metafisika adalah bagian filsafat yang memusatkan perhatiannya kepada pertanyaan mengenai akar terdalam yang mendasari segala yang-ada
- Michael J. Loux: Metafisika adalah ilmu tentang kategori (Siswanto, 2004:7).
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para filsuf di atas, tidak ada satu pun yang langsung menyebutkan bahwa metafisika adalah penyelidikan terhadap hal ghaib! Begitulah kira-kira definisi metafisika dalam ranah filsafat. Setelah membaca artikel ini diharapkan orang yang masih membenturkan metafisika kepada hal-hal ghaib dan sejenisnya agar cepat bertobat dan memperbaiki pemikirannya terhadap metafisika.
Daftar Pustaka
Siswanto, Joko. 2004. Metafisika Sistematik. Yogyakarta: Penerbit Taman Pustaka Kristen.
0 Response to "Definisi Metafisika Dalam Ranah Filsafat"
Posting Komentar